Teknis Bercocok Tanam Kelapa Sawit
Dilihat dari pangsa pasar kelapa sawit Baik bertumpu pasar
domistik maupun manca Negara (dunia) agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis
Jacq.)kita dituntut dengan mutu produk yang bagus baik segi kualitas maupun
kuantitas tanpa mengabaikan kelestarian lingkungannya. Untuk menyiasati kendala
tersebut kami Distributor dari PT.
Natural Nusantara mengajak turut berperan aktif dalam meningkatkan
produksi, sebagai kontribusi kami perkenangkanlah untuk berbagi pengetahuan
tentang menanam kelapa sawit dengan system
organic.
SYARAT PERTUMBUHAN
1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan
tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang
ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses
penyerbukan.
2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik
dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam
(80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan
Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan
perkebunan kelapa sawit.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Pembibitan
a. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi
1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm.
Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan
diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit
dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm
setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum
bibit ditanam, siram tanah dengan POC
NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi
segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.
b. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali
sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal,
berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan
pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro
> 15-15-6-4
Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6
& 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2
Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28
(12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2
Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27,
29 & 31 (8gr)
> POC NASA Mulai
minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).
Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah
SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter
(4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml
larutan induk tadi untuk penyiraman
2. Teknik Penanaman
a. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman
penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat
penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah,
mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman
pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan
segera setelah persiapan lahan selesai.
b. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan
ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari
tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan
lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.
c. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan
teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik
polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah
dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran
tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ±
5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil
akan lebih bagus jika menggunakan SUPER
NASA. Adapun cara penggunaan SUPER
NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER
NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman
setiap pohon.
3. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan.
Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.
b. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.
c. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :
Pupuk Makro
Urea 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48,
54, 60 dst
225 kg/ha
1000 kg/ha
TSP 1.
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 48
& 60
115 kg/ha
750 kg/ha
MOP/KCl 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48,
54, 60 dst
200 kg/ha
1200 kg/ha
Kieserite 1.
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48,
54, 60 dst
75 kg/ha
600 kg/ha
Borax 1.
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48,
54, 60 dst
20 kg/ha
40 kg/ha
NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim
hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).
POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln 2-3 tutup/
diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan
sekali
>36 bln 3-4
tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4
bulan sekali
b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan
interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4
tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis
1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)
d. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
1. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu
tanaman berumur 16-20 bulan.
2. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua)
untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
3. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada
pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.
e. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada
waktu tanaman berumur 12-20 bulan.
f. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu
penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
1. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina
yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari
jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik
kemerah-merahan dan berlendir. Cara penyerbukan:
- Bak seludang bunga.
- Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk
sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di
laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby
duster/puffer.
2. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau
bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan
cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi
minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.
4. Hama dan Penyakit
A. Hama
1. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah
daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot
Pestona atau Natural BVR.
2. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun.
Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan
dengan Pestona.
B. Penyakit
1. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian
diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu
dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang
baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih
dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural
GLIO.
2. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala:
bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun
mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda.
Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO
semenjak awal.
3. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang.
Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan
kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi
penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan
pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang
dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah
hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida
(untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata
AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
5. Panen
A. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah
penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60%
buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri
tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan
yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari
tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
Bagi anda yang berminat menggunakan produk organik Nasa silakan memesan pada kami dengan menghubungi ke 085742551325 atau konsultasikan dulu tentang prodak kami dari PT. Natural Nusantara untuk lebih jelasnya, semoga kami bisa berbagi dengan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar